9
RESIKO POLUSI LINGKUNGAN Pendahuluan Disini kita akan memaparkan resiko mengenai polusi lingkungan antara lain seperti, ancaman – ancaman dari polusi lingkungan, termasuk di dalamnya mengenai limbah padat dan cair, bahan – bahan beracun, dan polusi udara. Dan juga masalah – masalah yang berhubungan dengan bahaya lingkungan, beserta biaya yang di perlukan untuk penghijauan, strategi mengurangi resiko lingkungan serta analisis mengenai dampak lingkungan di Indonesia. Tujuh kategori Resiko lingkungan Untuk mengurangi tingkat polusinya, perusahaan akan di bebani berbagai kewajiban. Jadi polusi saat ini sudah membawa berbagai resiko keuangan dan sosial. Ada tujuh jenis resiko lingkungan yang akan dibahas di sini, antara lain: 1.Naiknya biaya – biaya akibat polusi Di banyak Negara di perlukan izin bagi perusahaan yang mengeluarkan polusi dalam proses produksinya. Di beberapa Negara komunis Eropa timur yang terdahulu, polusi masih di bebaskan, tapi situasi ini tidak terus berlanjut. Karna izin – izin menyangkut polusi yang harus mereka miliki sangat merugikan bagi meraka, dengan berjalannya waktu biaya akan terus naik karna tuntutan dari masyarakat yang tidak ingin membiarkan polusi di produksi semaunya. 2.Biaya – biaya karna melanggar hukum Perusahaan yang mengeluarkan polusi melebihi batas yang di izinkan akan mendapat ganjaran hukuman. Hukuman tersebut bervariasi, ada yang cukup membayar denda, penjara dalam waktu tertentu, hingga hukuman mati. 3.Peraturan yang bertambah ketat Perusahaan yang mengeluarkan polusi melebihi batas yang di izinkan atau perusahaan yang membuat produk yang berbahaya seperti produk – produk yang mengandung zat – zat kimia yang berbahaya bagi ekosistem dan makhluk hidup di sekitarnya, akan membuat pemerintah dengan cepat

RESIKO POLUSI LINGKUNGAN

  • Upload
    al

  • View
    1.982

  • Download
    13

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RESIKO POLUSI LINGKUNGAN

RESIKO POLUSI LINGKUNGAN

PendahuluanDisini kita akan memaparkan resiko mengenai polusi lingkungan antara lain

seperti, ancaman – ancaman dari polusi lingkungan, termasuk di dalamnya mengenai limbah padat dan cair, bahan – bahan beracun, dan polusi udara. Dan juga masalah – masalah yang berhubungan dengan bahaya lingkungan, beserta biaya yang di perlukan untuk penghijauan, strategi mengurangi resiko lingkungan serta analisis mengenai dampak lingkungan di Indonesia.

Tujuh kategori Resiko lingkunganUntuk mengurangi tingkat polusinya, perusahaan akan di bebani berbagai

kewajiban. Jadi polusi saat ini sudah membawa berbagai resiko keuangan dan sosial.Ada tujuh jenis resiko lingkungan yang akan dibahas di sini, antara lain:

1.Naiknya biaya – biaya akibat polusiDi banyak Negara di perlukan izin bagi perusahaan yang mengeluarkan polusi

dalam proses produksinya. Di beberapa Negara komunis Eropa timur yang terdahulu, polusi masih di bebaskan, tapi situasi ini tidak terus berlanjut. Karna izin – izin menyangkut polusi yang harus mereka miliki sangat merugikan bagi meraka, dengan berjalannya waktu biaya akan terus naik karna tuntutan dari masyarakat yang tidak ingin membiarkan polusi di produksi semaunya.2.Biaya – biaya karna melanggar hukum

Perusahaan yang mengeluarkan polusi melebihi batas yang di izinkan akan mendapat ganjaran hukuman. Hukuman tersebut bervariasi, ada yang cukup membayar denda, penjara dalam waktu tertentu, hingga hukuman mati.3.Peraturan yang bertambah ketat

Perusahaan yang mengeluarkan polusi melebihi batas yang di izinkan atau perusahaan yang membuat produk yang berbahaya seperti produk – produk yang mengandung zat – zat kimia yang berbahaya bagi ekosistem dan makhluk hidup di sekitarnya, akan membuat pemerintah dengan cepat memperbaharui peraturan mengenai lingkungan ke arah yang lebih ketat.4.Perusahaan pencemar lingkungan akan sulit mendapatkan bantuan keuangan maupun asuransi

Bank – bank lebih tertarik untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan yang bertanggung jawab terhadap masalah polusinya, begitu pula perusahaan asuransi.5.Perusahaan yang menyebabkaan pencemaran akan sulit diminati pencari kerja dan mempertahankan karyawan – karyawan yang bagus.

Para karyawan akan lebih suka bekerja pada perusahaan yang tidak menimbulkan pencemaran, apalagi bagi para pencari kerja yang idealis.6.Perusahaan yang menyebabkan pencemaran dapat di serang sebagai perusahaan antisosial dan tidak peduli lingkungan.

Beberapa perusahaan sudah mendapat citra yang buruk akibat dari pemberitaan media masa yang terus menerus mengenai masalah lingkungan yang di timbulkan.7.Perusahaan yang menyebabkan pencemaran akan berada di belakang para pesaingnya yang mengambil proses dan produk- produk hijau yang ramah lingkungan.

Page 2: RESIKO POLUSI LINGKUNGAN

Perusahaan yang menimbulkan pencemaran lingkungan dapat bangkrut jika gagal mengembangkan pendekatan yang lebih logis dan lebih berlingkungan. Contohnya Perusahaan seperti 3M dan perusahaan pengekspor ikan laut ke jepang yang berdomisili di pangandaran, yang di kelola oleh seorang wanita muda tamatan SLTP yang selalu mencari jalan untuk memperoleh cara yang kompetitif dengan menggunakan tekhnologi yang lebih baik yang berdasarkan pada proses ramah lingkungan.

Delapan Korban PolusiBerikut dipaparkan delapan korban akibat perusakan lingkungan oleh perusahaan, yaitu:1.Polusi Udara

Masyarakat Prancis menganggap bahwa cerobong asap yang banyak terdapat di sana mencerminkan suatu hal yang positif, karna menjadi simbol produktifitas kerja masyrakatnya. Orang – orang prancis kurang memikirkan resiko lingkungan yang besar akibat dari cerobong – cerobong asap itu, dan banyak negara – negara yang kurang setuju dengan pandangan masyarakat prancis tersebut.2.Limbah Cair

Sungai citarum merupakan sungai yang terbesar dan terpanjang yang melintas di daerah bandung, di tahun 70-an sungai ini airnya layak untuk di jadikan tempat bermain dan berenang, tetapi sekarang airnya dipenuhi dengan limbah yang di keluarkan oleh pabrik. Pada awalnya masyarakat membiarkan, akan tetapi sekarang tindakan tersebut di anggap patut di sesali, karna melihat banyaknya ikan yang mati serta air sungai yang berbuih karna bahan – bahan kimia, tentu saja hal ini sangat mengecewakan. Maka dengan adanya aturan mengenai limbah dari pihak yang berwajib, perusahaan – perusahaan yang limbah cairnya tidak diproses ulang akan semakin sulit untuk beroperasi.3.Pembuangan Limbah Padat

Terdapat banyak sekali resiko di tempat pembuangan limbah padat ini, di antaranya tempat pembuangan sampah. Daerah tempat pembuangan sampah sangat beresiko tinggi menjadi tempat sumber penyakit, selain resiko adanya gas beracun. Dan tentu saja penanggulangan sampah ini memerlukan biaya yang tidak sedikit, baik di saat sekarang maupun masa yang akan datang.Dari sisi perusahaan, tentu saja perusahaan yang bijaksana akan mencoba untuk mengurangi atau mengganti bahan baku mereka dengan bahan baku yang ramah lingkungan. Dalam hal mendaur ulang bisa jadi biaya produksinya (termasuk biaya sosial) akan lebih mahal jika di bandingkan dengan memproses dari awal dengan menggunakan bahan baku tertentu. Contoh: pemrosesan daur ulang gelas plastik tidak akan mengurangi polusi pabrik.4.Penggunaan Bahan Beracun

Jika tidak ditangani secara seksama, bahan – bahan yang beracun tidak saja dapat membahayakan para tenaga kerja, bahan ini juga dapat masuk kedalam air dan membunuh ikan, dan selanjutnya akan memasuki rantai makanan. Bagi perusahaan yang memproduksi bahan beracun akan menambah besar resiko yang di hadapi oleh bagian produksi, karena dapat saja secara langsung dan tidak langsung para pekerja mendapat penyakit yang mematikan, seperti kanker, paru – paru, dan sebagainya, sehingga jika di tinjau dari segi financial pun akan berdampak pada berkurangnya keuntungan bagi perusahaan.5.Pemakaian Energi

Page 3: RESIKO POLUSI LINGKUNGAN

Cerobong – cerobong asap pabrik secara kasat mata dapat mencerminkan seberapa besar energi yang dipakai untuk proses produksinya, walaupun bukan berarti perusahaan yang tidak memiliki cerobong asap menggunakan energi yang lebih sedikit. Pemakaian energi yang banyak dan menghasilkan polusi merupakan sasaran untuk di protes oleh pecinta lingkungan. Seiring dengan naiknya biaya energi, hendaknya perusahaan dapat mengkaji kembali tingkat efisiensi pemakaian energi mereka, pemakaian alat pendingin, pencahayaan ruangan, dan penggunaan lift merupakan contoh di mana efisiensi pemakaian energi dapat di lakukan.6.Kerusakan Alam

Perusahaan pertambangan atau penghancuran batu, Pengembang, perusahaan konstruksi atau bahkan pasar swalayan sekalipun mungkin di bangun di daerah hijau (Greenfield). Hal yang sama berlaku juga bagi perusahaan petrokimia pada saat mereka melakukan penelitian. Kilang minyak dan gas bumipun demikian, akibatnya terjadi kerusakan alam. Untuk meminimalkan terjadinya kerusakan alam, hendaknya perusahaan – perusahaan berlokasi pada daerah yang secara lingkungan disebut daerah coklat (brownfield). Walaupun untuk kasus swalayan misalnya orang – orang akan kurang suka berbelanja pada daerah coklat (brownfield) tersebut.7.Menggunakan Bahan Tidak Tahan Lama Dan Sukar Didapat

Penebangan kayu di hutan dan batu – batuan yang di gali dan di hancurkan telah berakibat pada munculnya biaya lingkungan. Petugas konversi dapat dengan mudah mencirikan perusahaan yang menggunakan bahan – bahan yang sukar didapat itu sebagai perusahaan perusak lingkungan. Jika perusahaan menggunakan bahan pengganti maka perusahaan dapat terhindar dari gugatan hukum dan pemboikotan dari pihak tertentu.8.Lahan Yang Terkontaminasi

Sebelum membeli atau memiliki lahan, hendaknya banyak hal yang perlu dipelajari, seperti kualitas lahan. Sebagai contoh, pada saat pengembang proyek perumahan yang bernama mounleigh membeli sebidang tanah dari British steel, ternyata setelah di teliti tanah tersebut telah terkontaminasi. Akibatnya lokasi perumahan tersebut tidak laku di jual dan pengembang itupun bangkrut.

Audit LingkunganAudit lingkungan adalah suatu alat untuk mendapatkan data dan inf

ormasi dari dampak proses kerja perusahaan yang mempengaruhi lingkungan. Audit ini harus di kelola oleh seseeorang yang independent saat ia mengaudit. Dengan kata lain, seorang manajer produksi tidak memeriksa pabriknya sendiri.

Dengan menyelesaikan audit lingkungan, perusahaan dapat menaksir resiko – resiko lingkungan yang berhubungan dengan masing – masing bagiannya. Audit memungkinkan perusahaan untuk dapat menentukan apakah ada bagian tertentu dari perusahaan yang dapat menyebabkan kerugian lingkungan

Hak Hidup BinatangProtes penyayang binatang akan terus dilakukan selama binatang – binatang

masih menjadi objek kekejaman manusia, seperti penggunaan binatang sebagai objek penelitian di laboratium, maupun sebagai bahan baku untuk produk – produk tertentu. Dengan adanya protes ini sudah tentu resiko berkurangnya pangsa pasar dapat menjadi

Page 4: RESIKO POLUSI LINGKUNGAN

besar dan berdampak pula kepada meningkatnya biaya – biaya untuk menetralisasikan kondisi kepada keadaan semula.

Solusi dari resiko di atas dapat di lakukan dengan cara mencoba menghindari pemakaian binatang di laboratium jika memungkinkan, misalnya dengan metode lain bila telah di temukan. Begitu pula terhadap perusahaan peternakan . Hendaknya pengelolaan peternakan dilaksanakan dengan memperkecil kekejaman terhadap binatang yang di pelihara, kalau tidak bisa hindari. Melakukan dialog dengan kelompok penyayang binatang dapat membantu solusi yang di hadapi oleh pengusaha

Page 5: RESIKO POLUSI LINGKUNGAN

RESIKO POLUSI LINGKUNGAN

Tugas laporan mata kuliah Manajemen Resiko

Disusun Oleh Kelompok 6:

Yoserizal 3197009Kartikasari 1106032Dedi Iskandar 3107012Yustian.A 4105062Tubagus.I 2206004

INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA

Page 6: RESIKO POLUSI LINGKUNGAN